🌜 Pt Industri Nabati Lestari Sei Mangkei
PTIndustri Nabati Lestari merupakan sebuah pabrik minyak goreng berkapasitas 600 ton minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) per tahun hasil kerja sama dengan PTPN4. Investasi pembangunan pabrik minyak goreng itu masing-masing disediakan oleh PTPN3 sebesar 51% dan PTPN4 sebesar 49%.
4 Pelaksanaan seleksi akan dilaksanakan di Kawasan Industri Sei Mangkei Kab. Simalungun 5. Peserta hanya dizinkan melamar / mendaftar pada 1 posisi jabatan 6. Hanya Pelamar yang memenuhi syarat yang akan dipanggil untuk mengikuti seleksi. Pelaksanaan Seleksi tidak dipungut biaya 7.
Selainitu, terdapat tiga perusahaan yang sedang mempersiapkan diri untuk peletakan batu pertama di kawasan yang khusus membangun hilirisasi industri agro itu, yakni PT Industri Nabati Lestari dengan nilai investasi Rp1 triliun, PLTBg Sei Mangkei berkapasitas 1,6 Mega Watt dengan nilai investasi Rp53 miliar dan Insect Bio Reactors (IBR) PT Alternative Protein Indonesia dengan nilai investasi
LOWONGANKERJA15COM, Lowongan Kerja PT Industri Nabati Lestari (PTPN3 GROUP) Besar Besaran, Persaingan mencari pekerjaan bukan hanya menjadi tantangan bagi pelamar baru tetapi juga bagi pekerja yang ingin mendapatkan pekerjaan baru. Hal inilah yang membuat mencari pekerjaan baru lebih susah karena Tingginya tingkat persaingan.
KabarSimalungun. 19 Mei 2021. Simalungun - Managemen PT Industri Nabati Lestari (INL) yang berada di kawasan ekonomi khusus (KEK) Sei Mangkei Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun, membantah dugaan pihak CV Randy Jaya Lestari (RJS), tentang pemutusan hubungan kerjasama secara sepihak, dalam proyek pengadaan jasa boga (catering) di PT
LowonganKerja Tamatan D3/S1 Untuk Posisi: Corporate Secretary, Tax Officer, Analyst Cost Accounting Di PT. Industri Nabati Lestari (PT INL) Penempatan: Sei Mangkei, Sumatera Utara Agustus 2022 Lowongan Kerja Tamatan S1 Untuk Posisi: Spv.
IndustriNabati Lestari, anak perusahaan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Group yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei Sumatera Utara, lebih kurang sekitar 120 km dari Kota Medan, dana dapat ditempuh 2,5 jam perjalanan darat melalui jalan tol.
KawasanIndustri Sei Mangkei yang dibangun dan di kelola oleh PT Perkebunan Nusantara III (Persero) (PTPN III) memiliki areal seluas 1.933,80 Ha dan telah ditetapkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei sesuai PP No.29 tahun 2012. Perkembanqan Pabrik Minvak Goreng PT Industri Nabati Lestari kap. 600.000 Ton CPO/tahun. Pada saat
IndustriNabati Lestari ( I N L ) is a subsidiary of PTPN III & PTPN IV which operates a Palm Oil Refining & Fractionation plant with a capacity of 600,000 Mt per year. Having strong raw materials and being located in an integrated facility in the Sei Mangkei Special Economic Zone makes our product prices more competitive. PT.
Ketiga PT Industri Nabati Lestari akan memberikan prioritas kepada PT PPI dalam hal alokasi volume produk Olein (minyak goreng) berdasarkan hasil diskusi dan kajian yang telah disepakati kedua pihak. Sei Mangkei ini ditargetkan bisa beroperasi pada Mei 2018. Baca Juga.
INDUSTRINABATI LESTARI,PT Komp. Kawasan Ekonomi Khusus - Sei Mangkei, Kav. 2-3, Kel. Sei Mangkei, Kec. Bosar Maligas, Kab. Simalungun, Sumatera
Seusaimenyaksikan penandatanganan MoU, Direktur HCM dan Umum PTPN III Holding Seger Budiardjo menegaskan PTPN III mendukung kerja sama tersebut. "Pabrik minyak goreng PT Industri Nabati Lestari di Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei ditargetkan bisa beroperasi pada Mei 2018," tukasnya. (Nyu/E-3)
osxu. – Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Persero melalui salah satu anak usahanya, yakni PT Industri Nabati Lestari INL membangun pabrik minyak goreng baru dengan kapasitas olahan ton per hari. Pabrik minyak goreng kedua Plant-2 tersebut dibangun di lokasi yang sama dengan pabrik sebelumnya, yakni di Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei Simalungun, Sumatera Utara. Adapun, peletakan batu pertama dilakukan pada Jumat 2/12. Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Persero, Mohammad Abdul Ghani, mengatakan, pembangunan pabrik baru minyak goreng tersebut, merupakan salah satu program strategis PTPN Group guna mengimplementasikan program strategis nasional PSN. Khususnya dalam hal hilirisasi komoditi kelapa sawit sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Bidang Perekonomian nomor 9 tahun 2022. “Selama lima tahun ke depan, PTPN Group akan terus meningkatkan hilirisasi sektor pangan melalui peningkatan Produksi CPO, dari 2,67 juta ton menjadi 3,3 juta ton, serta peningkatan produksi minyak goreng hingga empat kali lipat, atau dari 460 ribu ton menjadi 1,8 juta ton minyak goreng per tahun,” ujar Abdul Ghani kepada wartawan, Jumat 2/12. Abdul Ghani menyampaikan, sebelumnya, PT Industri Nabati Lestari INL telah memiliki pabrik pengolahan minyak sawit dengan kapasitas olah 750 ribu ton CPO per tahun, atau setara 579 ribu ton minyak goreng per tahun. “Rencananya, pabrik baru ini akan mulai beroperasi pada tahun 2024,” paparnya. Sementara itu, Direktur PT Industri Nabati Lestari, Hasyim Toriq, menyampaikan, dengan adanya pabrik baru tersebut, maka ditargetkan pada tahun 2024, total kapasitas pabrik pengolahan minyak goreng milik PT Industri Nabati Lestari dapat mencapai 1,5 juta ton CPO per tahun, atau setara dengan produksi minyak goreng sebesar 1,16 juta ton per tahun. “Sejauh ini, rata-rata produksi mencapai 90 persen dari total kapasitas,” ujar Hasyim. Hasyim mengatakan, selama ini, INL menjual produk minyak gorengnya ke pasar luar negeri maupun pasar domestik. Untuk pasar domestik, saat ini PT Industri Nabati Lestari telah memiliki 4 brand minyak goreng antara lain Salvaco, INL, Nusakita dan Minyakita. Dengan dukungan penuh dari PTPN Group, Hasyim optimis, INL akan mampu memberikan kontribusi terbaik dalam memenuhi kebutuhan minyak goreng, baik untuk konsumsi dalam negeri maupun pasar dunia dengan kualitas dan harga bersaing. “Dalam waktu dekat, untuk pemenuhan pasar Indonesia Timur, kami juga akan membangun pabrik pengisian dan pengemasan minyak goreng di sejumlah wilayah di Indonesia, salah satunya di Surabaya,” ujar Hasyim. ila/ram – Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Persero melalui salah satu anak usahanya, yakni PT Industri Nabati Lestari INL membangun pabrik minyak goreng baru dengan kapasitas olahan ton per hari. Pabrik minyak goreng kedua Plant-2 tersebut dibangun di lokasi yang sama dengan pabrik sebelumnya, yakni di Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei Simalungun, Sumatera Utara. Adapun, peletakan batu pertama dilakukan pada Jumat 2/12. Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Persero, Mohammad Abdul Ghani, mengatakan, pembangunan pabrik baru minyak goreng tersebut, merupakan salah satu program strategis PTPN Group guna mengimplementasikan program strategis nasional PSN. Khususnya dalam hal hilirisasi komoditi kelapa sawit sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Bidang Perekonomian nomor 9 tahun 2022. “Selama lima tahun ke depan, PTPN Group akan terus meningkatkan hilirisasi sektor pangan melalui peningkatan Produksi CPO, dari 2,67 juta ton menjadi 3,3 juta ton, serta peningkatan produksi minyak goreng hingga empat kali lipat, atau dari 460 ribu ton menjadi 1,8 juta ton minyak goreng per tahun,” ujar Abdul Ghani kepada wartawan, Jumat 2/12. Abdul Ghani menyampaikan, sebelumnya, PT Industri Nabati Lestari INL telah memiliki pabrik pengolahan minyak sawit dengan kapasitas olah 750 ribu ton CPO per tahun, atau setara 579 ribu ton minyak goreng per tahun. “Rencananya, pabrik baru ini akan mulai beroperasi pada tahun 2024,” paparnya. Sementara itu, Direktur PT Industri Nabati Lestari, Hasyim Toriq, menyampaikan, dengan adanya pabrik baru tersebut, maka ditargetkan pada tahun 2024, total kapasitas pabrik pengolahan minyak goreng milik PT Industri Nabati Lestari dapat mencapai 1,5 juta ton CPO per tahun, atau setara dengan produksi minyak goreng sebesar 1,16 juta ton per tahun. “Sejauh ini, rata-rata produksi mencapai 90 persen dari total kapasitas,” ujar Hasyim. Hasyim mengatakan, selama ini, INL menjual produk minyak gorengnya ke pasar luar negeri maupun pasar domestik. Untuk pasar domestik, saat ini PT Industri Nabati Lestari telah memiliki 4 brand minyak goreng antara lain Salvaco, INL, Nusakita dan Minyakita. Dengan dukungan penuh dari PTPN Group, Hasyim optimis, INL akan mampu memberikan kontribusi terbaik dalam memenuhi kebutuhan minyak goreng, baik untuk konsumsi dalam negeri maupun pasar dunia dengan kualitas dan harga bersaing. “Dalam waktu dekat, untuk pemenuhan pasar Indonesia Timur, kami juga akan membangun pabrik pengisian dan pengemasan minyak goreng di sejumlah wilayah di Indonesia, salah satunya di Surabaya,” ujar Hasyim. ila/ram Artikel Terkait
– Lembaga Center for Budget Analysis CBA mendorong Komisi Pemberantasan Korupsi agar segera turun tangan melakukan penyelidikan terkait proyek Pembangunan pabrik minyak goreng milik PTPN III dan PTPN IV. “Jika dugaan mark up anggaran ini benar-benar terjadi hal ini sangat keterlaluan, karena mark up yang dilakukan sungguh fantastis. Diduga besaran mark up sampai tiga kali lipat dari nilai proyek yang seharusnya,” ungkap Koordinator CBA, Jajang Nurjaman kepada Senin 2/11/2020. Menurut Jajang, patut diduga ada permainan dalam proses tender atau pemilihan terbatas atau penunjukan langsung, mulai dari penentuan pagu anggaran, harga perkiraan sendiri sampai kesepakatan nilai proyek dengan pihak yang dimenangkan. Untuk melakukan investigasinya juga sangat mudah, lihat saja unit-unit pabrik itu memakai merek apa saja, kemudian diperiksa harganya langsung ke pabriknya di Swedia atau India kalau itu menggunakan produk Alfa Laval, atau produk lainnya ke negara asalnya. Sementara itu, sebelumnya diberitakan, pembangunan pabrik minyak goreng PT Industri Nabati Lestari di Sei Mangkei yang dibangun dengan anggaran sekitar Rp 1 triliun dianggap tak wajar oleh beberapa pihak, khususnya oleh pemilik pabrik sejenis yang sangat paham seluk beluk mendirikan industri hilir sawit, hal itu jika dibandingkan dengan pabrik sejenis dengan kapasitas yang sama dan sudah banyak dibangun oleh industri hilir swasta perkebunan di Indonesia. Menurut pengusaha yang sudah pernah membangun pabrik Oleochemical di tahun 1992 dan pernah melihat langsung pabrik PT INL pada awal tahun 2020, dia sangat terkejut melihat pabrik itu dibangun dengan biaya di atas Rp 800 miliar, bahkan di berbagai media katanya pejabat PTPN dan PT INL, pabrik itu dibangun dengan anggaran hampir mencapai Rp 1 triliun. Bahkan dia dengan tegas mengatakan, kalau dengan anggaran segitu, maka dia bisa membangun tiga unit pabrik lebih lengkap dari itu, yakni CPO Crude Palm Oil refinery dan fraksinasi kapasitas 2000 TPD ton per day dan ditambah fasilitas biodiesel plant dengan kapasitas 440 TPD, bisa olah acid 100%. Adapun Produknya dari pabrik yang akan dia bangun, adalah mengahsilkan minyak goreng atau olein dengan kapasitas 1540 ton perhari, dan FAME Fatic Acid Methyl Ester 396 ton perhari serta glycerine farma grade 44 ton perhari, tentu luar biasa perbedaannya dengan anggaran bangun PT INL. PT. INL tersebut dibentuk dan dimiliki sahamnya oleh PTPN 3 sebesar 51% dan PTPN IV sebesar 49%, dan sumber pendanaan pembangunan ini berasal dari kocek sendiri 30% dan dari hutang bank 70%. Kontraktor EPC dilakukan oleh Konsorsium PT Wijaya Karya dengan Lipico Tehnologies dari Singapura, serta PT Tracon Industri sebagai konsultan pengawasnya. Pabrik ini mulai dibangun dan peletakan batu pertama oleh Presiden Ir Joko Widodo pada 17 Januari 2015 di Kawasan Ekonomi Khusus KEK Sei Mangkei Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Ketika rencana bangun pabrik diproses saat itu, Holding PTPN III masih dipimpin oleh Ir Bagas Angkasa dan PTPN IV dipimpin oleh Ir Erwin Nasution serta Ir Abdul Ghoni saat itu masih sebagai Sekretaris Perusahaan PTPN IV. Kapasitas pabrik PT Industri Nabati Lestari itu setiap harinya hanya mampu menghasilkan minyak goreng atau olein 1540 ton per hari dan PFAD Palm Fatty Acid Distilate dan Stearin 440 ton perhari dari total bahan baku CPO 2000 ton perhari. Sebelumnya, pada 28 Oktober 2020 Direktur Eksekutif CERI Yusri Usman telah merilis soal kinerja holding Perkebunan PTPN III, yaitu sebuah kondisi yang sangat memalukan bagi Holding Perkebunan, karena PT Industri Nabati Lestari INL yang sahamnya milik PTPN III sebesar 51% dan PTPN IV sebesar 49% telah mendirikan pabrik minyak goreng di kawasan KEK Sei Mangkei yang telah beroperasi tahun 2019 dengan invetasi mendekati Rp 1 triliun, tetapi anehnya untuk membeli CPO milik PTPN III dan PTPN IV sendiri sebanyak 2000 ton perhari, tetapi diharuskan membeli melalui lelang di PT Kantor Pemasaran Kantor Bersama Nusantara KPBM yang notabene anak usaha Holding Perkebunan sendiri, sudah pasti PT INL selalu kalah tender dengan kartel-kartel sawit yang sejak dulu memang sudah menguasai KPBM dan anak usaha Holding Perkebunan. Akhirnya PT INL harus beli CPO lebih mahal dari milik orang lain, apakah praktek ini tidak dianggap pesong alias konyol? CERI juga menyatakan, seharusnya Direksi Holding Perkebunan Nusantara berjuang keras minta pendapat hukum ke Jamdatun Kejagung, agar minimal PT INL harus dapat jaminan suplai CPO setiap hari dari PKS miliknya sendiri. Tetapi biar akuntanbel dan fair, harga belinya tetap mengacu harga pemenang di KPBM. Namun jika Direksinya diam saja, maka patutlah dicurigai bahwa mereka sudah masuk angin kartel juga. Sebut saja kebun swasta yang besar dan hebat itu dan telah menguasai industri sawit dari hulu ke hilir, seperti Wilmar Group, Indofood Agro, Asian Agro, Sinar Mas Agro, First Resorces, Astra Agro Lestari dan Sucfindo serta lain lainya. Sementara itu, hingga berita ini dilaporkan, Direktur Utama PTPN III Muhammad Abdul Ghani, Direktur Umum PTPN III Seger Budiarjo, Direktur PT Industri Nabati Lestari Danny Surya Dharma, Manajer Produksi PT Industri Nabati Lestari Raja Marthin Girsang, dan Senior Sales & Marketing PT Industri Nabati Lestari Irawaty Ibrahim semunya bungkam alias tak mau memberikan keterangan apapun. telah mengkonfirmasi atas temuan tersebut sejak Jumat 30 Oktober 2020.hen
MEDAN Company information General information about PT. Industri Nabati Lestari Registered name PT. Industri Nabati Lestari Legal entity type Limited liability company Business number 325636 Registered address BNG BUILDING JW MARRIOT MEDAN, JALAN PUTRI HIJAU City MEDAN Source Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia. Note that the official phone number and address might be different from the operational ones. User contributed information Information about PT. Industri Nabati Lestari provided by the Companies House users Website Update Phone 0614521668 Logo Update WhatsApp number Update Industry Update Companies House cannot confirm that the user generated information is 100% accurate. Please submit correct information if you find inaccuracies. Similar Companies Based on users' history Buy company report Product information Official company report of PT. Industri Nabati Lestari as provided by the Ministry of Law and Human Rights of Indonesia. Delivered in 1 working day Latest information from the government
pt industri nabati lestari sei mangkei