🐇 Asbabun Nuzul Surat Nuh

Setiapsurah di dalamnya dinyatakan lafal " Kallâ" adalah surah Makkiyah. Lafal itu dinyatakan sebanyak 33 kali dalam 15 surah. Setiap surah yang didahului dengan panggilan: " Yâ Ayyuhâ an-Nâs" (Wahai Manusia) atau " Yâ Banî Adam" (Wahai Anak Adam). Setiap surah yang diawali dengan " Fawatih as-suwar" adalah surah Makkiyah. BacaanSurah An Nasr Ayat 1-3 Arab dan Artinya beserta dengan tulisan Latinnya. Ini adalah surah yang ke-110, terdiri dari 3 ayat, terdapat pada juz ke-30 atau Juz 'Amma, Asbabun Nuzul Diriwayatkan Abdurrazzaq dalam Mushnafnya, dari Ma'mar, dari Az Zuhri, ia berkata, tatkala Rasulullah saw. memasuki kota mekah saat penaklukan, beliau KumpulanVideo Soal Cpns Dan Pembahasan. Browse By Category JAKARTA- Surah Al-Kafirun diturunkan di Kota Makkah dengan urutan ke 109 dalam kitab suci Al-Qur'an. Surah inipun digolongkan sebagai kelompok Surah Makkiyah. Allah Subhanahu Wa ta'ala (SWT) menurunkan surah ini tentu dangan sebab tersendiri. Surah Al-Kafirun memiliki suatu kisah atau asbabun nuzul yang sangat luar biasa.. Baca Juga: Emosi Jadi Racun Paling Bahaya untuk Tubuh, Ini ThisSurah was revealed in Mecca most probably during the early days of Muhammad's proclamation of his prophethood. But Many commentators believe that the last verse 20 was revealed in Madina. There are three reasons for that: First, the verses 1-19 are short in length, and verse 20 is almost like a paragraph. Apaasbabun Nuzul dan isi kandungan dari surah al-isra ayat 1 . Zaaay Asbabun nuzul : peristiwa isra' mi'raj Nabi Muhammad (ke sidratul muntaha) Kandungan : dari peristiwa isra' mi'raj tersebut, Allah menetapkan sholat 5 waktu. 0 votes Thanks 1. stefanuswahyu02 masih salah . Zaaay maaf, haha . Sayabaca-baca sepertinya asbabun nuzul dari surat Al Imran ayat 159 ini adalah ketika perang Uhud melawan kaum kafir quraisy. Akan tetapi, surat ini juga sangat nyambung dengan kisah antara nabi Ibrahim dan Ismail. Teman-teman pasti masih ingat dengan kisahnya nabi Nuh kan? Anaknya yang bernama Kan'an adalah seorang kafir. AsbābunNuzūl (Arab: اسباب النزول, Sebab-sebab Turunnya (suatu ayat)) adalah ilmu Al-Qur'an yang membahas mengenai latar belakang atau sebab-sebab suatu atau beberapa ayat al-Qur'an diturunkan. Pada umumnya, Asbabun Nuzul memudahkan para Mufassir untuk menemukan tafsir dan pemahaman suatu ayat dari balik kisah diturunkannya ayat itu. Selain itu, ada juga yang memahami ilmu ini AS Asbabun nuzul surat An-Nurr ayat 11 sampai 12: Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. SuratAr Rahman. بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلرَّحْمٰنُۙ. Ar-raḥmān(u). (Allah) Yang Maha Pengasih, عَلَّمَ الْقُرْاٰنَۗ 'Allamal-qur'ān(a). telah mengajarkan Al-Qur'an. خَلَقَ الْاِنْسَانَۙ. Khalaqal-insān(a). Dia menciptakan manusia. AlInsyirah 1-8, Surah Melapangkan (94/Al-Insyirah) / Noble Qur'an (Membaca Al Quran di Indonesia, Dengar Quran) indonesia [Berubah] Коран на български език 71-Surah Nuh (Nuh) 72-Surah Al-Jinn (Jin) 73-Surah Al-Muzzammil (Orang yang berselimut) 74-Surah Al-Muddassir (Orang yang berkemul) 75-Surah Al-Qiyamah (Hari Kiamat) Denganmembaca surah yaasin akan mendapatkan banyak pahala dari Allah tapi kita selaku muslim yang beriman juga harus tahu bagaimana asbabun nuzul atau sebab gs7VUS. Jakarta - Nabi Nuh AS adalah rasul yang memiliki ketabahan luar biasa dalam menghadapi kaumnya. Namanya diabadikan menjadi sebuah surat dalam Al Quran yaitu surat Nuh Arab نوح merupakan surat ke-71 dalam urutan mushaf Al Quran yang terdiri dari 28 ayat. Surat Nuh diturunkan di Kota Mekkah sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Surat ini termasuk golongan surat Tafsir Ibnu Katsir, pada permulaan surat ini Allah SWT menceritakan tentang Nabi Nuh AS bahwa Dia telah mengutusnya kepada kaumnya. Dia memerintahkan kepada Nabi Nuh AS agar memberikan peringatan akan datangnya azab Allah sebelum menimpa mereka. Nabi Nuh AS mengajak agar kaumnya mengerjakan apa yang diperintahkan dan membenarkan risalah yang disampaikannya. Jika mereka kaum Nabi Nuh AS mau bertaubat dan kembali ke jalan Allah SWT, niscaya azab itu akan diangkat dilenyapkan dari mereka. Namun, kaumnya tidak mendengarkan apa yang diperingatkan oleh Nabi Nuh bacaan Surat Nuh ayat 1-28 Arab, latin, dan terjemahannya1. إِنَّآ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِۦٓ أَنْ أَنذِرْ قَوْمَكَ مِن قَبْلِ أَن يَأْتِيَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌArab-latininnā arsalnā nụhan ilā qaumihī an anżir qaumaka ming qabli ay ya`tiyahum 'ażābun alīmArtinya "Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya dengan memerintahkan "Berilah kaummu peringatan sebelum datang kepadanya azab yang pedih."2. قَالَ يَٰقَوْمِ إِنِّى لَكُمْ نَذِيرٌ مُّبِينٌArab-latin qāla yā qaumi innī lakum nażīrum mubīn Artinya "Nuh berkata "Hai kaumku, sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan kepada kamu."3. أَنِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَٱتَّقُوهُ وَأَطِيعُونِArab-latin ani'budullāha wattaqụhu wa aṭī'ụn Artinya "yaitu sembahlah olehmu Allah, bertakwalah kepada-Nya dan taatlah kepadaku,"4. يَغْفِرْ لَكُم مِّن ذُنُوبِكُمْ وَيُؤَخِّرْكُمْ إِلَىٰٓ أَجَلٍ مُّسَمًّى ۚ إِنَّ أَجَلَ ٱللَّهِ إِذَا جَآءَ لَا يُؤَخَّرُ ۖ لَوْ كُنتُمْ تَعْلَمُونَArab-latin yagfir lakum min żunụbikum wa yu`akhkhirkum ilā ajalim musammā, inna ajalallāhi iżā jā`a lā yu`akhkhar, lau kuntum ta' "Niscaya Allah akan mengampuni sebagian dosa-dosamu dan menangguhkan kamu sampai kepada waktu yang ditentukan. Sesungguhnya ketetapan Allah apabila telah datang tidak dapat ditangguhkan, kalau kamu mengetahui."5. قَالَ رَبِّ إِنِّى دَعَوْتُ قَوْمِى لَيْلًا وَنَهَارًاArab-latin qāla rabbi innī da'autu qaumī lailaw wa nahārā Artinya "Nuh berkata "Ya Tuhanku sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang."6. فَلَمْ يَزِدْهُمْ دُعَآءِىٓ إِلَّا فِرَارًاArab-latin fa lam yazid-hum du'ā`ī illā firārā Artinya "Maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari dari kebenaran."7. وَإِنِّى كُلَّمَا دَعَوْتُهُمْ لِتَغْفِرَ لَهُمْ جَعَلُوٓا۟ أَصَٰبِعَهُمْ فِىٓ ءَاذَانِهِمْ وَٱسْتَغْشَوْا۟ ثِيَابَهُمْ وَأَصَرُّوا۟ وَٱسْتَكْبَرُوا۟ ٱسْتِكْبَارًاArab-latin wa innī kullamā da'autuhum litagfira lahum ja'alū aṣābi'ahum fī āżānihim wastagsyau ṡiyābahum wa aṣarrụ "Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka kepada iman agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya kemukanya dan mereka tetap mengingkari dan menyombongkan diri dengan sangat."8. ثُمَّ إِنِّى دَعَوْتُهُمْ جِهَارًاArab-latin ṡumma innī da'autuhum jihārā Artinya "Kemudian sesungguhnya aku telah menyeru mereka kepada iman dengan cara terang-terangan."9. ثُمَّ إِنِّىٓ أَعْلَنتُ لَهُمْ وَأَسْرَرْتُ لَهُمْ إِسْرَارًاArab-latin ṡumma innī a'lantu lahum wa asrartu lahum isrārā Artinya "kemudian sesungguhnya aku menyeru mereka lagi dengan terang-terangan dan dengan diam-diam."10. فَقُلْتُ ٱسْتَغْفِرُوا۟ رَبَّكُمْ إِنَّهُۥ كَانَ غَفَّارًاArab-latin fa qultustagfirụ rabbakum innahụ kāna gaffārā Artinya "maka aku katakan kepada mereka 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun."Artinya "Supaya kamu menjalani jalan-jalan yang luas di bumi itu."21. قَالَ نُوحٌ رَّبِّ إِنَّهُمْ عَصَوْنِى وَٱتَّبَعُوا۟ مَن لَّمْ يَزِدْهُ مَالُهُۥ وَوَلَدُهُۥٓ إِلَّا خَسَارًاArab-latin qāla nụḥur rabbi innahum 'aṣaunī wattaba'ụ mal lam yazid-hu māluhụ wa waladuhū illā "Nuh berkata "Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka telah mendurhakaiku dan telah mengikuti orang-orang yang harta dan anak-anaknya tidak menambah kepadanya melainkan kerugian belaka."22. وَمَكَرُوا۟ مَكْرًا كُبَّارًاArab-latin wa makarụ makrang kubbārā Artinya "dan melakukan tipu-daya yang amat besar". لَا تَذَرُنَّ ءَالِهَتَكُمْ وَلَا تَذَرُنَّ وَدًّا وَلَا سُوَاعًا وَلَا يَغُوثَ وَيَعُوقَ وَنَسْرًاArab-latin wa qālụ lā tażarunna ālihatakum wa lā tażarunna waddaw wa lā suwā'aw wa lā yagụṡa wa ya'ụqa wa nasrā Artinya "Dan mereka berkata "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan penyembahan tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan penyembahan wadd, dan jangan pula suwwa', yaghuts, ya'uq dan nasr". أَضَلُّوا۟ كَثِيرًا ۖ وَلَا تَزِدِ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا ضَلَٰلًاArab-latin wa qad aḍallụ kaṡīrā, wa lā tazidiẓ-ẓālimīna illā ḍalālā Artinya "Dan sesudahnya mereka menyesatkan kebanyakan manusia; dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kesesatan."25. مِّمَّا خَطِيٓـَٰٔتِهِمْ أُغْرِقُوا۟ فَأُدْخِلُوا۟ نَارًا فَلَمْ يَجِدُوا۟ لَهُم مِّن دُونِ ٱللَّهِ أَنصَارًاArab-latin mimmā khaṭī`ātihim ugriqụ fa udkhilụ nāran fa lam yajidụ lahum min dụnillāhi anṣārāArtinya "Disebabkan kesalahan-kesalahan mereka, mereka ditenggelamkan lalu dimasukkan ke neraka, maka mereka tidak mendapat penolong-penolong bagi mereka selain dari Allah."26. وَقَالَ نُوحٌ رَّبِّ لَا تَذَرْ عَلَى ٱلْأَرْضِ مِنَ ٱلْكَٰفِرِينَ دَيَّارًاArab-latin wa qāla nụḥur rabbi lā tażar 'alal-arḍi minal-kāfirīna dayyārā Artinya "Nuh berkata "Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorangpun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi."27. إِنَّكَ إِن تَذَرْهُمْ يُضِلُّوا۟ عِبَادَكَ وَلَا يَلِدُوٓا۟ إِلَّا فَاجِرًا كَفَّارًاArab-latin innaka in tażar-hum yuḍillụ 'ibādaka wa lā yalidū illā fājirang kaffārā Artinya "Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir."28. رَّبِّ ٱغْفِرْ لِى وَلِوَٰلِدَىَّ وَلِمَن دَخَلَ بَيْتِىَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ وَلَا تَزِدِ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا تَبَارًۢاArab-latin rabbigfir lī wa liwālidayya wa liman dakhala baitiya mu`minaw wa lil-mu`minīna wal-mu`mināt, wa lā tazidiẓ-ẓālimīna illā "Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan."Yuk baca surat Nuh ayat 1-28 sahabat hikmah! nwy/nwy 71. QS. Nuh Nabi Nuh 28 ayat بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اِنَّاۤ اَرۡسَلۡنَا نُوۡحًا اِلٰى قَوۡمِهٖۤ اَنۡ اَنۡذِرۡ قَوۡمَكَ مِنۡ قَبۡلِ اَنۡ يَّاۡتِيَهُمۡ عَذَابٌ اَلِيۡمٌ‏ Innaaa arsalnaa Nuuhan ilaa qawmihii an anzir qawmaka min qabli any yaatiyahum 'azaabun aliim 1. Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya dengan perintah, "Berilah kaummu peringatan sebelum datang kepadanya azab yang pedih." قَالَ يٰقَوۡمِ اِنِّىۡ لَـكُمۡ نَذِيۡرٌ مُّبِيۡنٌۙ Qoola yaa qawmi innii lakum naziirum mubiin 2. Dia Nuh berkata, "Wahai kaumku! Sesungguhnya aku ini seorang pemberi peringatan yang menjelaskan kepada kamu, اَنِ اعۡبُدُوا اللّٰهَ وَاتَّقُوۡهُ وَاَطِيۡعُوۡنِۙ Ani'udul laaha watta quuhu wa atii'uun 3. yaitu sembahlah Allah, bertakwalah kepada-Nya dan taatlah kepadaku, يَغۡفِرۡ لَـكُمۡ مِّنۡ ذُنُوۡبِكُمۡ وَيُؤَخِّرۡكُمۡ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى‌ؕ اِنَّ اَجَلَ اللّٰهِ اِذَا جَآءَ لَا يُؤَخَّرُ‌‌ۘ لَوۡ كُنۡتُمۡ تَعۡلَمُوۡنَ Yaghfir lakum min zunuubikum wa yu'akhkhirkum ilaaa ajalim musammaa; innaa ajalal laahi izaa jaaa'a laa yu'akhkhar; law kuntum ta'lamuun 4. niscaya Dia mengampuni sebagian dosa-dosamu dan menangguhkan kamu memanjangkan umurmu sampai pada batas waktu yang ditentukan. Sungguh, ketetapan Allah itu apabila telah datang tidak dapat ditunda, seandainya kamu mengetahui." قَالَ رَبِّ اِنِّىۡ دَعَوۡتُ قَوۡمِىۡ لَيۡلًا وَّنَهَارًا Qoola rabbi innii da'awtu qawmii lailanw wa naharaa 5. Dia Nuh berkata, "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menyeru kaumku siang dan malam, فَلَمۡ يَزِدۡهُمۡ دُعَآءِىۡۤ اِلَّا فِرَارًا Falam yazid hum du'aaa 'iii illaa firaaraa 6. tetapi seruanku itu tidak menambah iman mereka, justru mereka lari dari kebenaran. وَاِنِّىۡ كُلَّمَا دَعَوۡتُهُمۡ لِتَغۡفِرَ لَهُمۡ جَعَلُوۡۤا اَصَابِعَهُمۡ فِىۡۤ اٰذَانِهِمۡ وَاسۡتَغۡشَوۡا ثِيَابَهُمۡ وَاَصَرُّوۡا وَاسۡتَكۡبَرُوا اسۡتِكۡبَارًا‌ ۚ‏ Wa inii kullamaa da'awtuhum litaghfira lahum ja'aluuu asaabi'ahum fii aazaanihim wastaghshaw siyaabahum wa asaarruu wastakbarus tikbaaraa 7. Dan sesungguhnya aku setiap kali menyeru mereka untuk beriman agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jarinya ke telinganya dan menutupkan bajunya ke wajahnya dan mereka tetap mengingkari dan sangat menyombongkan diri. ثُمَّ اِنِّىۡ دَعَوۡتُهُمۡ جِهَارًا Summa innii da'aw tuhum jihaara 8. Lalu sesungguhnya aku menyeru mereka dengan cara terang-terangan. ثُمَّ اِنِّىۡۤ اَعۡلَـنۡتُ لَهُمۡ وَاَسۡرَرۡتُ لَهُمۡ اِسۡرَارًا Summaa inniii a'lantu lahum wa asrartu lahum israaraa 9. Kemudian aku menyeru mereka secara terbuka dan dengan diam-diam, فَقُلۡتُ اسۡتَغۡفِرُوۡا رَبَّكُمۡؕ اِنَّهٗ كَانَ غَفَّارًا Faqultus taghfiruu Rabakam innahuu kaana Ghaffaaraa 10. maka aku berkata kepada mereka, "Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun, يُّرۡسِلِ السَّمَآءَ عَلَيۡكُمۡ مِّدۡرَارًا Yursilis samaaa'a 'alaikum midraaraa 11. niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, وَّيُمۡدِدۡكُمۡ بِاَمۡوَالٍ وَّبَنِيۡنَ وَيَجۡعَلۡ لَّـكُمۡ جَنّٰتٍ وَّيَجۡعَلۡ لَّـكُمۡ اَنۡهٰرًا Wa yumdidkum bi am waalinw wa baniina wa yaj'al lakum Jannaatinw wa yaj'al lakum anhaaraa 12. dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu." مَا لَـكُمۡ لَا تَرۡجُوۡنَ لِلّٰهِ وَقَارًا‌ Maa lakum laa tarjuuna lillaahi waqooraa 13. Mengapa kamu tidak takut akan kebesaran Allah? وَقَدۡ خَلَقَكُمۡ اَطۡوَارًا Wa qad khalaqakum at waaraa 14. Dan sungguh, Dia telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan kejadian. اَلَمۡ تَرَوۡا كَيۡفَ خَلَقَ اللّٰهُ سَبۡعَ سَمٰوٰتٍ طِبَاقًا Alam taraw kaifa khalaqal laahu sab'a samaawaatin tibaaqoo 15. Tidakkah kamu memperhatikan bagai-mana Allah telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis? وَّجَعَلَ الۡقَمَرَ فِيۡهِنَّ نُوۡرًا ۙ وَّجَعَلَ الشَّمۡسَ سِرَاجًا‏ Wa ja'alal qamara fiihinna nuuranw wa ja'alash shamsa siraajaa 16. Dan di sana Dia menciptakan bulan yang bercahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita yang cemerlang? وَاللّٰهُ اَنۡۢبَتَكُمۡ مِّنَ الۡاَرۡضِ نَبَاتًا ۙ‏ Wallaahu ambatakum minal ardi nabaataa 17. Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah, tumbuh berangsur-angsur, ثُمَّ يُعِيۡدُكُمۡ فِيۡهَا وَيُخۡرِجُكُمۡ اِخۡرَاجًا‏ Summa yu'iidukum fiihaa wa ukhrijukum ikhraajaa 18. kemudian Dia akan mengembalikan kamu ke dalamnya tanah dan mengeluarkan kamu pada hari Kiamat dengan pasti. وَاللّٰهُ جَعَلَ لَـكُمُ الۡاَرۡضَ بِسَاطًا ۙ‏ Wallaahu ja'ala lakumul arda bisaataa 19. Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan, لِّـتَسۡلُكُوۡا مِنۡهَا سُبُلًا فِجَاجًا Litaslukuu minhaa subulan fijaajaa 20. agar kamu dapat pergi kian kemari di jalan-jalan yang luas 28. رَّبِّ ٱغْفِرْ لِى وَلِوَٰلِدَىَّ وَلِمَن دَخَلَ بَيْتِىَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ وَلَا تَزِدِ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا تَبَارًۢا rabbigfir lī wa liwālidayya wa liman dakhala baitiya mu`minaw wa lil-mu`minīna wal-mu`mināt, wa lā tazidiẓ-ẓālimīna illā tabārā 28. Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan”. Tafsir Selain Nabi Nuh alaihissalam berdoa untuk kebinasaan kaumnya yang kafir, Nabi Nuh alaihissalam juga mendoakan kebaikan untuk seluruh orang-orang beriman. Nabi Nuh alaihissalam terlebih dahulu mendoakan dirinya, dan ini adalah dalil bahwa mendoakan diri sendiri itulah yang didahulukan lalu kemudian orang lain. Kemudian Nabi Nuh alaihissalam mendoakan orang tuanya[1], dan ini adalah dalil bahwa orang tua Nabi Nuh alaihissalam masuk Islam, karena Nabi Nuh alaihissalam mendoakan ampunan untuknya[2]. Dan ini merupakan di antara dalil yang disebutkan oleh jumhur ulama bahwasanya orang tua Nabi shallallahu alaihi wasallam meninggal bukan dalam kondisi Islam. Dan ini adalah pendapat jumhur, di antaranya adalah Imam An-Nawawi, Ibnu Katsir, Adz-Dzahabi, dan Al-Baihaqi. Bahkan jumhur ulama syafi’iyah mengatakan bahwasanya di antara bukti kedua orang tua Nabi shallallahu alaihi wasallam meninggal dalam keadaan tidak Islam adalah Nabi shallallahu alaihi wasallam tidak pernah mendoakan kedua orang tuanya. Bahkan dalam hadits telah disebutkan bahwa tatkala Nabi shallallahu alaihi wasallam hendak memohonkan ampun untuk ibunya, ternyata beliau ditegur oleh Allah ﷻ. Adapun Nabi Nuh alaihissalam, dia mendoakan kedua orang tuanya tanpa ditegur oleh Allah ﷻ. Adapun para ulama yang mengatakan bahwa orang tua Nabi shallallahu alaihi wasallam adalah Islam hanyalah ulama minoritas dan ulama belakangan seperti As-Suyuti dan yang lainnya. Memang hal ini adalah khilaf di kalangan para ulama, akan tetapi sebagian orang tidak bisa menerima khilaf tersebut. Kemudian Nabi Nuh alaihissalam mendoakan keluarganya yang beriman, karena tidak semua keluarganya beriman, di antaranya adalah istri dan salah satu anaknya[3]. Sebagaimana firman Allah ﷻ, ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا لِلَّذِينَ كَفَرُوا امْرَأَتَ نُوحٍ وَامْرَأَتَ لُوطٍ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَالِحَيْنِ فَخَانَتَاهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ اللَّهِ شَيْئًا وَقِيلَ ادْخُلَا النَّارَ مَعَ الدَّاخِلِينَ “Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang kafir, istri Nuh dan istri Luth. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami, lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, tetapi kedua suaminya itu tidak dapat membantu mereka sedikit pun dari siksaan Allah. Dan dikatakan kepada kedua istri itu, Masuklah kamu berdua ke neraka bersama orang-orang yang masuk neraka’.” QS. At-Tahrim 10 Sungguh bisa kita bayangkan bagaimana ujian yang sangat berat yang dilalui oleh Nabi Nuh alaihissalam. Beliau berdakwah selama ratusan tahun, akan tetapi anak dan istrinya ternyata tidak beriman. Kira-kira jika hal seperti ini terjadi di zaman sekarang, maka tentu seorang Da’i akan mendapat cacian dan makian luar biasa, karena dia mendakwahi orang lain, namun istri dan anaknya tidak mendengar dakwahnya sendiri. Kemudian Nabi Nuh alaihissalam juga mendoakan kebaikan untuk seluruh kaum mukminin baik yang telah meninggal maupun yang masih dan akan hidup di kemudian hari[4]. Ini menunjukkan bagaimana jiwa kasih sayang para Nabi terhadap kaum mukminin yang begitu tinggi, sampai-sampai Nabi Nuh alaihissalam mendoakan mereka seluruhnya[5]. Dan dalam hadits disebutkan bahwa setiap orang yang kita doakan, maka kita akan mendapatkan kebaikan dari doa-doa tersebut. Sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ummu darda’, bahwa Rasulullah bersabda دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ، عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لِأَخِيهِ بِخَيْرٍ، قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ Do’a seorang muslim untuk saudaranya yang dipanjatkan tanpa sepengetahuan orang yang dido’akannya adalah do’a yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada Malaikat yang diutus baginya. Setiap kali dia berdo’a untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka Malaikat tersebut berkata Semoga Allah mengabulkannya dan semoga engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan. [6] ___________________ Footnote [1] Lihat At-Tahrir Wa At-Tanwir Li Ibn Asyur 29/215. [2] Lihat Tafsir Al-Baghawiy 8/234 dan Al-Kassyaf Li Az-Zamakhsyariy 4/621. [3] Lihat Tafsir Al-Baghawiy 4/174. [4] Lihat At-Tahrir Wa At-Tanwir Li Ibn Asyur 29/215. [5] Lihat Tafsir Ibnu Athiyyah 5/377. [6] Muslim

asbabun nuzul surat nuh